Anemia Saat Hamil Beresiko Keguguran (Abortus)

Anemia Saat Hamil Beresiko Keguguran (Abortus) - Wanita hamil dikatakan mengidap penyakit anemia jika kadar hemoglobin (Hb) atau darah merahnya kurang dari 10 gram %. Jumlah normal Hb wanita hamil adalah 12-15 gram % dan hematokritnya adalah 35-54%. Sebaiknya pengawasan terhadap hemoglobin dan hematokrit dilakukan pada trimester I dan trimester III. Pada trimester I dan trimester III pengenceran darah sudah mencapai puncaknya.

Anemia Saat Hamil Beresiko Keguguran (Abortus)
Anemia Saat Hamil Beresiko Keguguran (Abortus)

Anemia Saat Hamil

Jika seorang wanita hamil menderita Anemia, kemungkinan terjadinya keguguran (abortus), lahir premature, proses persalinan yang lama, dan lemasnya kondisi sang ibu dapat terjadi. Pengaruhnya dapat terjadi pada awal kehamilan, yaitu terhadap hasil pembuahan (janin, plasenta, darah).

Hasil pembuahan membutuhkan zat besi yang jumlahnya cukup banyak untuk membentuk butir-butir darah merah dan pertumbuhan embrio. Pada bulan ke 5-6, janin membutuhkan zat besi yang  semakin besar. Jika kandungan zat besi (hemoglobin) berkurang maka terjadinya abortus, kematian janin dalam kandungan atau waktu lahir, lahir premature, serta terjadi cacat bawaan tidak dapat dihindari.

Anemia Saat Hamil Berdasarkan Tipenya

Berikut ini diuraikan beberapa tipe penyakit anemia yang sering diderita selama kehamilan:

Anemia Defisiensi Besi

Anemia Defisiensi Besi disebabkan oleh kurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti telur, daging sapi, ikan, kentang, bayam, jagung dan kangkung.

Anemia Megaloblastik

Anemia Megaloblastik disebabkan oleh kurangnya asupan asam folik. Anemia ini muncul akibat dari malnutrisi dan infeksi yang menahun (kronik). Anemia hipoplasti, disebabkan oleh menurunnys fungsi sum-sum tulang dalam membentuk seldarah merah baru

Anemia Hemolitik

Anemia Hemolitik disebabkan karena meningkatnya kegiatan penghancuran sel darah merah. Siklus hidup sel darah merah adalah 120 hari, dan setelah itu maka organ penghancur dalam sumsum tulang, limpa dan hati akan bekerja merusak sel darah merah yang berumur lebih dari 120 hari tersebut. 

Pemecahan sel darah merah yang lebih cepat tersebuat bisa  disebabkan oleh penyakit leukemia (kanker darah),  Kerusakan sel darah merah karena hal-hal mekanik seperti pada aneurisma, pembesaran limpa, bisa juga karena reaksi auto imun dalam tubuh.

Beberapa gejala yang timbul akibat penyakit anemia adalah adanya kelainan-kelainan bentuk sel darah merah, cepat lelah, wajah pucat, sulit bernapas serta gejala kelainan pada organ-organ vital. Untuk mengatasnya, ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan protein, juga sayuran berwarna hijau yang mengandung mineral dan vitamin.

0 Response to "Anemia Saat Hamil Beresiko Keguguran (Abortus)"

Posting Komentar